[JAKARTA] Gubernur DKI Fauzi Bowo sebagai penanggung jawab Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu wilayah Jakarta melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk mengecek kesiapan tim melayani arus mudik. Tim ini mulai bertugas sejak H-15 (15/8) sampai H+15 (14/9)
“Sejauh ini persiapan tim untuk melayani arus mudik cukup bagus, namun saya harapkan koordinasi perlu lebih ditingkatkan karena beberapa hari mendatang arus mudik akan terus meningkat. Pelayanan tahun ini harus lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena sarana dan prasarana pendukung telah ditingkatkan,” kata Gubernur saat meninjau Posko Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (15/8).
Diperkirakan, arus mudik akan meningkat tajam pada saat H-7, dan mencapai puncaknya pada H-2. Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperkirakan arus mudik tahun ini mencapai sekitar 7,129 juta orang atau naik sekitar 12,89%. Peningkatan terbesar terutama terjadi pada pengguna kendaraan pribadi yang diperkirakan mencapai 4,256 juta orang atau naik sekitar 18,46% dibanding tahun lalu.
Pengguna kendaraan roda empat (mobil) mencapai 3,756 juta orang atau lebih tinggi hampir 20% dibanding tahun lalu. Sedangkan pengguna kendaraan roda dua (motor) diperkirakan mencapai 1,199 juta orang tau naik sekitar 13,92% dibanding tahun lalu.
“Pengguna kendaraan pribadi mengalami lonjakan, dan ini harus diantisipasi dengan baik dengan menjaga kelancaran akses jalan mereka saat mau ke luar dari wilayah DKI,” kata Gubernur.
Sementara itu untuk pengguna angkutan umum, jumlahnya tidak berbeda jauh dibandingkan tahun lalu hanya naik sekitar 1,96% menjadi 2,172 juta orang. Dari jumlah tersebut pengguna bus AKAP sekitar 596.417 orang, turun sekitar 1,91% dan kendaraan mudik gratis sekitar 69.849 orang.
Kendaraan bus yang tersedia 7.292 unit, termasuk bus bantuan dari bus kota dan bus pariwisata. Untuk tariff bus masih sama dengan tahun lalu, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No.1/2009 dengan patokan biaya pokok angkutan bus Rp 107,41 per penumpang per kilo meter.
Berdasarkan ditetapkan tariff batas atas untuk Wilayah I (Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) sebesar Rp 139 per penumpang per kilo meter dan Wilayah II (Kalimatan dan Sulawesi) sebesar Rp 159. Sedangkan untuk batas bawah, Wilayah I sebesar Rp 86 dan Wilayah II Rp 95. Untuk melayani arus mudik pengguna bus, Pemda DKI telah menetapkan 4 terminal utama. Semuanya dilengkapi Posko Lebaran dengan fasilitas uji kelayakan jalan, fasilitas kesehatan, pengamanan terpadu dan tes urine (narkoba).
“Ketentuan tarif itu khusus untuk bus ekonomi. Setiap kendaraan yang akan berangkat, akan diuji kelayakannya, termasuk sopir diharuskan melakukan tes urine untuk mengetahui apakah mereka pengguna narkoba atau alkohol,” jelas Fauzi.
Untuk meningkat layanan kepada masyarakat yang mudik, Dishub juga telah menyiapkan 1.174 petugas LLAJ yang bertugas di berbagai wilayah. Mereka ini akan difasilitasi dengan 42 mobil patroli, 253 sepeda motor dan 22 unit mobil Derek. Selain itu, juga telah disiapkan 123 unit rambu portable yang dapat digunakan untuk mengendalikan arus kendaraan.
Sedangkan pengguna Kereta Api pada lebaran tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 557.229 orang atau naik 7,8% dibandingkan tahun lalu. Untuk pengguna kereta ini PJKA telah menyiapkan sekitar 244 rangkaian. Untuk angkutan udara dan laut, telah disiapkan 233 pesawat dengan kapasitas tempat duduk 34.938 orang dan 24 kapal dengan kapasitas 28.531 orang.[H-14].
(sumber :http://www.suarapembaruan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi teman-teman yang kebetulan sedang dalam perjalanan mudik dan menemukan hal-hal yang perlu disharing dengan pemudik lainnya, seperti kemacetan panjang, jalan lengang, kecelakaan, jembatan terputus dan lain-lain, silahkan share laporannya di bawah ini.